Louis Braille (1809 – 1852) Penemu Huruf Braille

Louis Braille  (1809 – 1852) Penemu Huruf Braille

Sebetulnya Louis Braille bukanlah oang pertama yang mengusahakan huruf yang bisa dibaca oleh orang buta. Sebelumnya telah ada yang mencoba merintis usaha ini, yaitu orang Prancis lainnya yang bernama Valentin Havy. Havy membuat huruf timbul di kertas menyerupai pembuatan relief di dinding – dinding candi. Sayang, usaha ini tidak bisa bertahan lama. Lalu muncul tokoh lainnya, Willian Moon dari Brighton, Inggris, pada tahun 1845. Ia menciptakan huruf Moon dengan memakai sebagian huruf Romawi yang tentu hanya bisa bermanfaat bagi orang – orang yang buta kemudian. Maksudnya, mulanya orang tersebut bermata normal dan sempat menguasai huruf Romawi, tapi kemudian kehilangan penglihatan. Jadi, orang buta sejak lahir atau sejak kecil yang belum sempat mengenal bangku sekolah tidak dapat mengambil manfaat dari huruf Moon. Walaupun demikian, buku – buku bertuliskan huruf Moon masih dipakai secara terbatas di kalangan orang – orang tua, terutama di Inggris.

Louis Braille  (1809 – 1852) Penemu Huruf Braille


Louis Braille, si pencipta huruf Braille lahir pada tanggal 4 Januari 1809 di Coupvray, tak jauh dari Paris, ibu kota Prancis. Braille lahir dengan mata normal, tetapi pada usia tiga tahun ia mengalami musibah yang membawa hikmah bagi jalan hidupnya sebagai tokoh tercatat dalam sejarah. Pada waktu itu si kecil Braille yang cukup nakal lepas dari pengawasan orang tuanya dan menyelinap masuk ke toko ayahnya yang khusus menjual perlengkapan kuda. Sebuah jarum penusuk kulit atau kayu tiba – tiba terlepas dan langsung menembus matanya. Peradangan pun terjadi. Karena teknologi pengobatan mata belum memadai pada waktu itu, peradangan yang menimbulkan demam tinggi karena bakteri atau nanah yang memasuki peredaran darah ini membawa akibat terburuk bagi Braille. Ia buta total. Namun demikian, di masa mudanya, Braille sukses menjadi pemain orgel dan pemetik alat musik selo yang menakjubkan.


Pada tahun 1819, dengan bermodalkan beasiswa yang diterimanya, Braille berangkat ke Paris untuk menuntut ilmu di Institut Nasional khusus untuk murid – murid buta. Di sekolah ini, ia belajar dengan menggunakan huruf – huruf nyata berupa titik – titik menonjol di atas permukaan kertas karton atau kardus. Sistem ini ditemukan oleh seorang perwira Prancis bernama Kapten Charles Barbier pada tahun 1819, bertepatan tahun pertama Braille kecil yang baru berusia 10 tahun masuk sekolah. Sistem ini disebut juga “tulisan malam” karena dicipta untuk kebutuhan komunikasi di medan perang di malam hari. Rupanya manfaat sistem ini dapat dirasakan langsung oleh Braille, tetapi belum dapat memuaskannya.


Ketika berusia 15 tahun, saat banyak anak muda seusianya masih sibuk membuang – buang waktu dengan permainan iseng, Braille bekerja serius memperbaiki “tulisan malam”. Ia membuatnya lebih sederhana, tetapi lebih berdaya guna dengan menambah sisten 12 titik dalam satu kode menjadi hanya 6 titik dan diselaraskan dengan angka nada musik. Sistem baru versi Braille ini dipublikasikan pertama kali pada tahun 1829 (saat ia berusia 20 tahun) dan disempurnakan pada tahun 1837. Ciptaan Braille ini memang langsung digemari rekan – rekannya, tetapi tidak dapat segera diterima secara luas. Braille wafat karena TBC pada tanggal 6 Januari 1852. Dua tahun kemudian ciptaannya resmi dipakai di Paris. Pada tahun 1932 huruf Braille resmi dipakai di semua negara berbahasa Inggris. Tahun 1957 para pakar menyempurnakannya dan kini dipakai luas di seluh dunia.


Subscribe to receive free email updates: